Rabu, 31 Juli 2019

Kenduri Massal Tumpengan

Kudus, 01/08/2019 Pemerintah Desa Getaspejaten Jati Kudus Jawa Tengah, kamis malam jumat menggelar Kenduri Massal/Kepungan.

Kenduri Massal/Kepungan dilaksanakan di Gedung Graha Mustika Kudus ini dalam rangka Sedekah Bumi / Apitan dan menyambut HUT RI KE 74.

Acara dimulai sekitar pukul 19.00 WIB yang diikuti oleh perwakilan warga tersebut yaitu Ketua, Sekrataris RT, Tokoh Agama, Pemdes, BPD, PKK, Karang Taruna dan Ormas NU ikut meriahkan acara kenduri yang hampir setiap tahun digelar itu.

Setelah acara ritual pembacaan doa, masyarakat yang sejak awal acara berada di antara nasi tumpeng langsung menyantapnya dengan lahap.

Syaifuddin Najib, selaku panitia mengatakan bahwa kegiatan tahunan ini digelar untuk mewujudkan antara pemdes dan warga itu bisa Kompak, Guyub, Rukun, Kebersamaan untuk Merawat, Menjaga, Melestarikan Adat Tradisi dan Budaya.

Nasi tumpeng yang telah disediakan panitia tersebut merupakan simbol kemakmuran yang diharapkan Desa Getaspejaten nantinya akan semakin makmur dan tingkat kesejahteraan masyarakat juga semakin meningkat.    

Selain acara Kenduri Massal/Kepungan, Pemerintah Desa Getaspejaten Jati Kudus juga akan menyelenggarakan festival budaya yaitu Kirab pada Jum'at (02/8).

Diselenggarakannya kirab budaya ini warga membawa iring-iringan hasil karya / gunungan hasil bumi, dan kretifitas masing masing warga.(red.nn).

Sabtu, 11 Mei 2019

TARLING DAN KULTUM RAMADHAN 1440 H, PR NU GETASPEJATEN KUDUS

KEGIATAN TARLING & KULTUM PR NU GETASPEJATEN JATI KUDUS
DI MASJID NU ADDA'WATUL HAQ

Oleh : Kyai Ahmad Sudarmin

Kudus,11/05/2019. Segala puji bagi Allah. Kami memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya dan ampunan-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan keburukan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang Allah berikan petunjuk, tidak akan ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah biarkan sesat, tidak akan ada yang mampu memberinya petunjuk.

Allah Ta’ala berfirman,

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara.” (QS Ali Imran:103)

Dijelaskan-Nya bahwa jalan Allah hanyalah satu; maka setiap jalan yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah jalan setan yang akan mencerai-beraikan dan menjauhkan manusia dari Tuhannya yang Maha Penyayang.

“Dan bahwa ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya”. Qs Al-An’am : 153

Allah –subhanahu wa ta’ala- berpesan kepada seluruh umat manusia sebagaimana yang Dia pesankan kepada para nabi, yaitu menegakkan agama karena Allah dan menjauhi perpecahan.

Dalam hal ini juga disampaikan Salah satu keutamaan bulan Ramadhan adalah Barangsiapa Orang yang menunaikan tarawih bersama imam hingga selesai, dicatat baginya seperti qiyamul lail semalam (penuh).

Keterangan ini sebagaimana terdapat dalam riwayat Abu Daud, no. 1370 dari Abu Dzar radhiallahu ’anhu, dia berkata: Rasulullah sallallahu’alaihi wasallam bersabda:

“Bahwasiapa menunaikan qiyamul lail bersama imam hingga selesai, dicatat baginya (pahala) qiyamul lail semalam (penuh),” (Dishahihkan oleh Al-Albany dalam kitab ‘Shalat Taraweh’,  hal. 15). (red.NH).